Kamis, 18 Agustus 2011

never ending script

Kau datang saat aku sedang bergegas menuju langkah terakhirku
Aku telah berkemas untuk segera pergi dengan bekal yang banyak
Tapi aku baru menyadari bahwa persiapanku tak sebatas itu
Ternyata kau adalah satu-satunya jembatan yang menghubungkan pintu keluarku
Tapi kau taburkan duri beracun di sepanjang jalan setapakmu

O, skripsi
kaulah yang dikenal untuk membuktikan kedigdayaan intelektualku
kaulah salah satu anak tangga terakhir yang sulit kulalui
begitu beratnya aku untuk menuliskan dirimu
kau manfaatkan rasa malasku untuk menghambat kerjaku

O, skripsi
tahukah engkau tentang blizkrieg?
sebuah serangan kilat dalam perang, kau tau?
Jika aku seorang Hitler maka aku akan melakukannya padamu
Tapi kau tangguh,

O, skripsi
Jika kau adalah manusia
maka aku pasti adalah musuh utamamu
tetapi orang bijak tidak akan memperlakukannya seperti itu
setiap masalah harus dihadapi dengan akal sehat 'kan?

O, skripsi
maka mulai saat ini aku tidak ingin menyebutmu sebagai musuhku
Akan kuanggap kau sebagai seorang yang akan kucintai
Biar  ku tulis tentang dirimu perlahan demi perlahan
hingga sampai bagian terakhir tubuhmu

you're my desperate
but you're mine, my sickness, my tiredness, my madness,
i found a new happiness after you
eventhough you're my never ending script









Tidak ada komentar:

Posting Komentar